Senin, 15 Oktober 2012
Roleplay
Bermain peran dan permainan kini menjadi metode yang cukup diminati dikalangan para pengajar, baik oleh guru kelas, dosen, maupun mentor yang membina adik-adik kelasnya. Tak cukup sampai disitu, Games dan Roleplay ternyata juga cukup efektif digunakan sebagai sarana untuk memahamkan anak didik, mentee atau peserta training terhadap suatu materi yang diinginkan. Paling tidak game bisa digunakan untuk menyederhanakan permasalahan agar bisa lebih mudah difahami. Beberapa Trainer menggunakan games untuk memulai materi mereka, Diharapkan dengan metode experiential learning ini, para peserta akan merasakan dan mendapatkan sesuatu. Setelah terlebih dahulu diexplore tentang apa yang mereka dapatkan dari game yang sudah dilakukan, biasanya trainer akan menjelaskan maksud game tersebut, dan mulai masuk ke dalam materi. Dengan adanyaexperiental learning ini, peserta akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan karena mereka seolah-olah telah mengalami, atau paling tidak mereka telah mempraktekan masalah yang dihadapi atau analogi dari permasalahan tersebut.
Game ini banyak macamnya, ada yang hanya berupa isyarat tubuh untuk mengalihkan perhatian atau memusatkan konsentrasi hingga pada game yang cukup berat yang membutuhkan banyak orang untuk memainkannya. Dalam hal ini saya membaginya kedalam tiga kelompok, yaitu:
Ice Breaking/soft games
Ice breaking merupakan games yang paling sederhana. Biasanya ice breaking digunakan untuk mengalihkan atau memusatkan perhatian khalayak pada sesuatu atau seseorang. Games macam ini juga biasanya berdurasi singkat serta dilakukan dengan Isyarat tubuh atau mengeluarkan suara. Dalam hal ini, mungkin teman-teman dulu pas TPA atau pas TK ketika sekelas ramai semua biasanya ustadz atau bu guru akan berteriak “Santriii….!” Maka sontak kita semua menjawab “ Siap Ustadz…!” atau “Murid…!” dan dijawab “Siap Ibu Guru….!. seketika itu juga para santri atau murid akan memperhatikan ke sumber suara, dan kadang setelah berhasil ia mengambil kesempatan ini untuk memainkan suara menjadi lambat, cepat dengan intonasi yang berbeda-beda sehingga santri/murid tadi juga menyesuaikan dengan suara pertama. Cara-cara yang lain bisa mengunakan tepuk-tepuk, atau bahkan dengan kita diam saja.
Inti dari ice breaking ini, seperti namanya adalah “memecahkan es”, yaitu kebekuan suasana yang terjadi disuatu forum. Intinya ia dirancang untuk menghidupkan forum secara instant. Mungkin kita sering mendapati pada acara training-training, biasanya sang trainer akan mengeluarkan yel-yel : “kalau nanti saya Tanya ‘Bagaimana Kabarnya semua?’ maka jawab ‘ Alhamdulillah, Allahu Akbar, luar biasa…!”. Cara ini biasanya cukup efektif untuk sementara memusatkan perhatian peserta. Langkah selanjutnya terserah anda.
Dalam ice breaking ini juga dikenal dengan melontarkan tebak-tebakan berupa teka-teki, soal-soal penalaran yang kelihatannya sulit tapi kadang memang sulit, atau bahkan dengan teknik mercerita.
Medium games
Yang saya maksudkan dalam kelompok game menengah ini adalah game-game yang tidak terlalu menyita pemikiran, tenaga dan peralatan yang banyak. Namun demikian games ini cukup membuat kita berfikir sejenak untuk mengetahui maksud dari game tersebut. Kebanyakan game ini dipakai dalam mentoring, pembelajaran di dalam ruang, ataupun di luar ruang. Agar tidak terlalu bingung akan langsung saya beri contohnya sebagai berikut:
Seorang mentor ingin menggunakan game untuk menjelaskan tentang konsep takdir, ia telah mempersiapkan beberapa buah balon tiup sejumlah peserta mentoring. Ia kemudian menyuruh tiap peserta untuk mengambil balon dan menentukan garis start dan finish. Setelah semua siap peserta diminta untuk meniup balon tersebut dan mengarahkannya pada garis finish, kemudian kembali lagi ke garis start dan diulangi sampai dua kali. Peserta seolah-olah disuruh berkompetisi. Setelah selesai sang mentor bertanya kepada peserta, apa makna dari game tersebut? Setelah mendapat beberapa jawaban dan ada beberapa yang hamper benar mentor mulai menjelaskan, sedikit dan akhirnya dari pemahaman terhadap game itu, sang mentor mengajak peserta untuk lebih serius dengan mengangkat hubungan takdir dan ikhtiar….
Inti dari medium games ini adalah memulai topic bahasan untuk kemudian dilanjutkan dengan materi yang lebih dalam.
Hard games.
Game ini agak berat, artinya biasanya ia berdiri sendiri, namun juga tidak menutup kemungkinan ia tersusun dari beberapa game kecil. Game ini bisa menggunakan peralatan yang sangat kompleks, atau bahkan tanpa alat sekalipun. Namun cirri umumnya adalah ia membutuhkan tenaga dan atau pemikiran yang banyak. Dalam games ini terkandung banyak makna, namun biasanya cukup dapat ditangkap. Namun yang membutuhkan banyak pemikiran adalah teka-tekinya. Game ini biasanya dilakukan diluar ruangan dan lebih sering merupakan game yang memerlukan strategi. Misalnya solo bivak yang dilakukan dalam training-training, yang biasanya didalamnya juga memuat game-game yang lain. Game-game ini biasanya digunakan oleh para militer dan kepanduan /scout.
Pola sebuah game
Meskipun memiliki jenis yang berbeda, namun secara umum game memiliki pola yang sama yaitu terdiri dari:
1. Tujuan: Apa yang ingin dicapai setelah game ini dilakukan
2. Situasi: gambaran situasi, kapan dan dimana game itu cocok untuk dilaksanakan
3. Media : alat yang diperlukan dalam game tersebut
4. Waktu : waktu yang diperlukan untuk melaksanakan game tersebut
5. Prosedur: langkah-langkah yang harus dikerjakan untuk melaksanakan game tersebut.
6. Pemaknaan: rasionalisasi dan penarikan hubungan game tersebut dengan materi yang ingin disampaikan
Sebenarnya saya sangat ingin sekali menghimpun dan menyediakan berbagai macam game yang bisa kita gunakan dalam berbagai kesempatan. Namun karena keterbatasan referensi dan pengetahuan maka saat ini belum bisa tersusun dengan sempurna. Untuk itu, saya berharap teman-teman bisa membantu saya untuk menghimpun informasi itu sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi banyak orang. Jika ingin berpartisipasi mohon kirimkan game yang anda punyai dengan format/pola seperti di atas dimulai dengan tujuan sampai pemaknaan.
Terima kasih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar