Pages

Minggu, 17 Juni 2012

PENGERTIAN KESUSASTRAAN



Ada bermacam-macam definisi tentang kesusastraan. Namun demikian, diskusi tentang hakikat sastra sampai sekarang masih hangat. Hal itu karena banyak definisi yang tidak memuaskan.
Definisi-definisi yang pernah ada kurang memuaskan karena : 
a. Pada dasarnya sastra bukanlah ilmu, sastra adalah cabang seni. Seni sangat ditentukan oleh faktor manusia dan penafsiran, khususnya masalah perasaan, semangat, kepercayaan. Dengan demikian, sulit sekali dibuat batasan atau definisi sastra di mana definisi tersebut dihasilkan dari metode ilmiah.
b. Orang ingin mendefinisikan terlalu banyak sekaligus. Seperti diketahui, karya sastra selalu melekat dengan situasi dan waktu penciptaannya. Karya sastra tahun 1920-an tentu berbeda dengan karya sastra tahun 1966. Kadang-kadang definisi kesusastraan ingin mencakup seluruhnya, sehingga mungkin tepat untuk satu kurun waktu tertentu tetapi ternyata kurang tepat untuk yang lain.
c. Orang ingin mencari definisi ontologis tentang sastra (ingin mengungkap hakikat sastra). Karya sastra pada dasarnya merupakan hasil kreativitas manusia. Kreativitas merupakan sesuatu yang sangat unik dan individual. Oleh sebab itu sangat tidak memungkinkan jika orang mau mengungkap hakikat sastra.
d. Orientasinya terlalu kebarat-baratan. Ketika orang mencoba mendefinisikan kesusastraan, orang cenderung mengambil referensi dari karya-karya barat. Padahal belum tentu telaah yang dilakukan untuk karya sastra Barat sesuai untuk diterapkan pada karya sastra Indonesia.
e. Biasanya terjadadi percampuran antara mendefinisikan sastra damenilai bermutu tidaknya suatu karya sastra. Definisi mensyaratkan sesuatu rumusan yang universal, berlaku umum, sementara penilaian hanya berlaku untuk karya-karya tertentu yang diketahui oleh pembuat definisi.

Beberapa definisi yang pernah diungkapkan orang :
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu (Gonda 1952; zoetmulder 1982).
Sastra adalah suatu kegiatan kreatif , , sebuah karya seni.
(Rene wellek dan Atin warren) “Teori kesusastraan” halaman 3.
Sastra adalah bahasa yang ditulis atau di ucapkan  dengan maksud tertentu, jadi semua tulisan yang berupa buku surat kiriman, perjanjian, berita, piagam termasuk dalam bagian sastra tulisan.  Susastra adalah seni sastra atau kesenian yang menciptakan sesuatu dengan bahasa, tulisan ataupun yang diucapkan seperti sajak syair dan cerita roman ( Asharaf Nurdin 1972)
          Menurut Luxemburg (1992:4-6) beberapa ciri yang selalu muncul dari definisi-definisi yang pernah diungkapkan antara lain :
     a.   Sastra merupakan ciptaan atau kreasi, bukan pertama-tama imitasi.
     b.   Sastra bersifat otonom (menciptakan dunianya sendiri), terlepas dari dunia nyata.
     c.    Sastra mempunyai ciri koherensi atau keselarasan antara bentuk dan isinya.
     d.    Sastra menghidangkan sintesa (jalan tengah) antara hal-hal yang saling bertentangan.
     e.    Sastra berusaha mengungkapkan hal yang tidak terungkapkan.

Susastra atau literature dalam bahasa inggris adalah ucapan yang berseni dalam kata-kata dari apa yang dipikir, dirasa, di ingat, atau di khayali (J.L.Robertson)
Kesusastraan adalah kumpulan label dari suatu susastera atau himpunan dari ciptaan-ciptaan susastera, Kesusastraan adalah hasil seni yang di wujudkan dengan bahasa seperti sajak (W.J.S Poerwadarmita)                                                                                  
Secara etimologi (menurut asal-usul kata) kesusastraan berarti karangan yang indah. “sastra” (dari bahasa Sansekerta) artinya : tulisan, karangan. Akan tetapi sekarang pengertian “Kesusastraan” berkembang melebihi pengertian etimologi tersebut. Kata “Indah” amat luas maknanya. Tidak saja menjangkau pengertian-pengertian lahiriah tapi terutama adalah pengertian-pengertian yang bersifat rohaniah. Misalnya, bukankah pada wajah yang jelak orang masih bisa menemukan hal-hal yang indah
Menurut salah seorang penulis sastra yang bernama Goenawan Mohamad "Kesusastraan adalah hasil proses yang berjerih payah, dan tiap orang yang pernah menulis karya sastra tahu: ini bukan sekadar soal keterampilan teknik. Menulis menghasilkan sebuah prosa atau puisi yang terbaik dari diri kita adalah proses yang minta pengerahan batin”.
Ruang Lingkup teori sastra adalah:
sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut sejumlah karya tertentu dalam ruang lingkup kebudayaan tertentu pula ataau suatu system yang sistematis untuk menetapkaan pola pengaturan hubungan antara gejala-gejala yang diamati.
Defenisi tentang sastra tidak pernah memuaskan karena:
·         Orang ingin mendefinisikan tanpa membedakan defenisi deskriptif dan defenisi efaluatif.
·         Orang sering mencaari sebuah defmnisi ontologism yang normative mengenai sastra atauy mengungkapkanhakikat sebuah karya satra.
·         Orang sering mendefinisikan sastra menurut sastra standar.
Aspek utama kesusastraan adalah:
·         Pendekatan objektif atau aspek karya sastra.
·         Pendekatan ekspressif menitikberatkan pada aspek karya sastra itu sendiri
·         Pendekatan mimetic atau mengutamakan aspek semesta
·         Pendekatan pragmatic atau pendekaatan yang mengutamakan aspek pembaca.

sumber :
www.wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

handapeunpost