Pages

Sabtu, 23 Juni 2012

perkembangan perekonomian Dubai



Tugas Makalah Kebudayaan Arab
Dosen pembimbing: Dr.Fadlil Munawwar Manshur,M.S

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DUBAI

Muhammad Rizky
11/318385/SA/15921
Sastra Asia Barat
FIB UGM


BAB I
PENDAHULUAN

SEJARAH SINGKAT
Pada tahun 1833 sekelompok suku Bani Yas yang dipimpin oleh keluarga Maktoum bermukim di sekitar muara sungai kecil (creek) di pantai utara semenanjung Arab yang dinamakan Dubai. Dubai pada awalnya merupakan tempat perdagangan ikan, mutiara dan hasil laut lainnya. Puluhan tahun kemudian, Dubai berkembang menjadi pelabuhan alami karena teluk dan creek memudahkan kapal laut membongkar muat barang ke daratan. Pada awal abad ke-20, Dubai menjelma menjadi pelabuhan laut yang ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari India, Iran, Arab Saudi dan negara disekitar Teluk lainnya dengan jenis komoditi yang mulai beragam. Souk (bahasa Arab yang artinya pasar) mulai menjamur di sepanjang creek terutama di daerah Deira. Deira adalah wilayah perdagangan sebelah barat creek sedangkan sebelah timur dinamakan Bur Dubai. Pada tahun 1950 creek mulai dangkal karena tertimbun lumpur akibat banyaknya kapal laut yang berlabuh. Emir Dubai saat itu yaitu Sheikh Rashid bin Saeed Al Maktoum memutuskan untuk memperdalam creek untuk memudahkan lalu lintas kapal laut. Saat itu pekerjaan tersebut adalah sangat berat dan memerlukan biaya yang besar. Namun hasil jerih payah itu terlihat dari perkembangan Dubai sebagai pelabuhan dagang yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sewaktu ditemukannya ladang minyak di Dubai pada tahun 1966, pemerintah Dubai memanfaatkan pendapatan dari penjualan minyak untuk pembangunan infrastruktur. Pembangunan besar - besaran segera dimulai pada awal tahun 1967 yaitu bangunan sekolah, rumah sakit, jalan raya, jaringan telekomunikasi modern dan bandar udara internasional yang dapat menampung semua jenis pesawat. Disamping itu Sheikh Rashid juga memerintahkan untuk membangun pelabuhan laut di Jebel Ali disamping pelabuhan laut yang sudah ada di Dubai. Pelabuhan laut Jebel Ali merupakan pelabuhan buatan manusia terbesar di dunia hingga saat ini. Sadar akan keterbatasan cadangan minyak yang hanya sebesar 4 milyar barel, Sheikh Rashid telah melihat potensi Dubai untuk menjadi pusat perdagangan internasional di kawasan Timur Tengah. Kiat pembangunan Dubai adalah kepemimpinan yang transparan, infrastruktur yang berkulitas tinggi, iklim usaha yang nyaman bagi para ekspatriat, tidak ada pengenaan pajak pendapatan perorangan dan perusahaan dan tarif bea masuk barang impor yang rendah. Kiat tersebut ternyata berhasil membawa Dubai menjadi pusat perdagangan dan investasi serta pariwisata yang paling diminati di kawasan. Letak geografis Dubai menjadi salah satu keuntungan dalam perkembangannya menjadi hub perdagangan antara Asia dan Afrika serta Eropa

BAB II
PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN
Dari ketujuh emirat PEA, Dubai merupakan penyumbang terbesar bagi pendapatan negara dari sektor non migas. Setelah ditemukannya ladang minyak di Dubai pada tahun 1966, Dubai mulai merubah wajah perekonomiannya menjadi salah satu pusat perdagangan dunia dengan fasilitas yang serba modern. Dari jumlah cadangan minyak PEA sebesar 97,8 milyar barel (sebagian besar terdapat di Emirat Abu Dhabi), cadangan minyak Dubai hanya sebesar 4 milyar barel. Sadar akan keterbatasan sumber daya alam yang lambat laun akan habis, Dubai sejak awal berupaya untuk tidak menggantungkan sumber pendapatannya dari sektor migas. Penggunaan pendapatan dari sektor minyak hanya digunakan untuk pembangunan sarana infrastruktur guna menjadikan Dubai sebagai kota lalu lintas perdagangan internasional. Industri manufaktur, pariwisata dan sektor jasa meningkat dengan cepat sehingga pertumbuhan ekonomi juga melaju dengan pesat.
Dalam menjalankan roda perekonomiannya, pemerintah Dubai bertekad untuk berlaku secara liberal, menerapkan pasar bebas dan menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk aktifitas perdagangan. Dubai adalah emirat terbesar setelah Abu Dhabi dengan stabilitas politik yang terus terjaga. Dubai dan seluruh emirat PEA terbuka untuk semua kegiatan perdagangan dari seluruh negara di dunia kecuali Israel. Campur tangan pemerintah pada sektor swasta sangat sedikit. Tidak ada pengenaan pajak secara langsung pada pendapatan perusahaan maupun perorangan, kecuali untuk perusahaan minyak yang dikenai pajak dari laba bersih yang diperoleh di Dubai. Biaya masuk sangat rendah yaitu sebesar 5% dan itupun dengan banyak pengecualian, terdapat kebebasan memindahkan modal, tidak ada kontrol atas penukaran valuta asing, kuota perdagangan dan adanya nilai tukar tetap untuk UAE Dirham terhadap US$ yaitu 1 US$ ekuivalen dengan 3,678 Dirham.
Emirat Dubai termasuk cepat dalam upaya melepaskan diri dari ketergantungan akan migas. Pada tahun 2003 kontribusi sektor migas dalam pendapatan emirat ini hanya sebesar 7% dari GDP, bandingkan dengan tahun 1985 dimana 50% GDP berasal dari migas. Pemerintah Dubai bertekat untuk terus mengurangi pemasukan dari sektor minyak sehingga mencapai kurang dari 1% pada tahun 2010. Dengan demikian fluktuasi harga minyak dunia tidak mempunyai dampak yang berarti atas kelangsungan program pembangunan dan roda ekonomi Dubai. Sektor non migas yang selama ini berperan dalam perkembangan perekonomian Dubai adalah perdagangan, industri, perbankan, pariwisata, real esate dan sektor jasa lainnya.
dalam tiga tahun terakhir sejumlah US$ 1,9 milyar dari kegiatan ekonomi bergerak di sektor pariwisata yaitu hotel, transportasi, restoran dan perbelanjaan. Hal ini menyebabkan sektor pariwisata menjadi lebih penting daripada migas dalam perhitungan GDP. Sumbangan sektor pariwisata dalam per hitungan GDP 2003 jauh lebih besar dari pada Migas.
Keamanan yang terus terjaga dan iklim usaha yang menguntungkan menyebabkan Dubai tidak terpengaruh oleh gejolak politik yang terjadi di kawasan. Para pebisnis mempunyai pengetahuan khusus mengenai situasi politik di kawasan terutama posisi Dubai dan PEA dalam kasus politik di Palestina dan Irak. Sikap para pebisnis ini lebih memantapkan perekonomian Dubai dan PEA pada umumnya. Bahkan sewaktu pecah peperangan di Irak bulan Maret 2003, roda bisnis Dubai tetap berputar tanpa hambatan yang berarti, bahkan dunia usaha Dubai mendapat peluang baru dalam mengail keuntungan dari pro- ses rekonstruksi Irak paska perang. Dubai adalah salah satu penyuplai yang ditunjuk dalam proyek rekonstruksi Irak dengan nilai milyaran dolar Amerika.
Selain sektor migas, pemerintah Dubai tengah meningkatkan penerimaan dari sektor-sektor lainnya seperti custom, untuk produk umum dikenakan bea masuk 5% namun komoditi ter-tentu seperti minuman beralkhohol dan rokok dikenakan bea sekitar 30% sampai 100%. Banyak pula perusahaan pemerintah yang memberikan sumbangan bagi pendapatan pemerintah.
PUSAT PERDGANGAN
Dubai terkenal sebagai Shopping capital of the Middle East karena banyaknya pusat perbelanjaan besar di setiap sudut kota. Barang yang ditawarkan umumnya diimpor dari Eropa dan Asia seperti elektronik, perabotan rumah tangga, pakaian jadi, sepatu, perhiasan, jam dll dan dijual dengan harga yang cukup bersaing karena bea masuk rendah yaitu 5%. Beberapa pusat perbelanjaan yang terkenal adalah :
·         Deira City Center merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Dubai yang memiliki sekitar 240 toko, restoran, bioskop, arena hiburan anak2 serta sebuah hotel berbintang lima yaitu Sofitel City Center Hotel.
·         Burjuman Center adalah pusat pertokoan untuk barang2 bermerk terkenal dari Eropa seperti Bally, Prada dll.
·         Wafi Shopping Mall dibangun dengan arsitektur Mesir kuno dan terdiri dari sekitar 200 toko.
·         Al Gurair City adalah pusat pertokoan pertama yang dibangun di Dubai, mall ini juga mempunyai beberapa apartemen mewah dan banyak orang asing tinggal disana.
·         Dubai Festival City, Lamcy Plaza, Dubai outlet mall merupakan mall - mall yang cukup nyaman serta tersedia barang - barang merek berkelas dunia.
·         Ibnu Batuta Mall merupakan mall yang didesain dengan nuansa bangunan Tunisia, Mesir, China, India, Persia dan Andalusia.
·         Mercato mall merupakan mall desain ala nuansa Itali tentunya terdapat barang - barang buatan Itali selain barang berkelas lainnya.
·         Emirates Mall adalah mall yang besar yang memiliki ruang bermain treking ski dan kereta gantung didalamnya.
·         Dubai mall kini merupakan mall terbesar didunia. Selain shopping mall, terdapat akuarium taman laut raksasa yang dipenuhi berbagai jenis ikan didalamnya.
PASAR EMAS 
Dubai juga terkenal dengan emas sehingga dijuluki sebagai City of Gold. Pemerintah Dubai membangun sebuah pasar terdiri dari 350 toko emas yang menjual puluhan ribu model perhiasan emas permata dari seluruh penjuru dunia. Pasar yang disebut sebagai Gold Souk ini besar sekali dan selalu ramai dikunjungi para wisatawan mancanegara maupun konsumen lokal. Bea masuk yang rendah menyebabkan harga emas Dubai cukup kompetitif.


BAB III
KESIMPULAN
Dubai telah berubah selama beberapa dekade terakhir menjadi pusat bisnis utama di karnakan Dubai memiliki lokasi yang strategis dan berfungsi sebagai pusat re-ekspor terbesar di Timur Tengah. Biaya logistic rendah dan operasional dan infrastruktur yang sangat baik, wawasan internasional dan kebijakan pemerintah liberal menarik investor di jalan besar. Kegiatan seperti perdagangan, transportasi, pariwisata, industri dan keuangan telah menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan membantu perekonomian untuk mencapai tingkat tinggi ekspansi dan diversifikasi.
Perkembangan Negara Dubai yang begitu cepat di karnakan letak negara tersebut yang strategis dan juga sumber daya alam yang memadai sehingga tidak heran bahwa Dubai bisa menjadi pusat perdagangan internasional. Begitu juga pemerintahannya dapat menjadikan semua itu sebagai peluang besar mereka untuk cepat meng up grade perkembangan Dubai menjadi negara maju dan cepat bisa bersaing dengan negara-negara maju lainnya dan juga pemerintahan dubai pintar dalam mencari peluang besar sehingga memanfaatkan pusat perdagangan untuk membuka sektor pariwisata dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

handapeunpost